….aku dan kebebasan…
November ini usiaku sudah genap 24 tahun, aku masih merasa tak ada perubahan yang signifikan dalam diriku, semuanya stagnan. Ikhtiar dan doa terus jadi agenda keseharianku, walaupun sedih dan senang menjadi pemanis dan lampu penerang jalan menuju pencapaian cita-citaku yang aku bangun sejak kecil dulu. Sepintas terlintas dan terpikirkan akan kebebasan, alam, panorama yang indah, kesejukan dipagi hari, itulah kebebasan yang ku idamkan, mungkin terlalu naïf, tapi dinamika hidup itulah yang terpenting. Wow keren, hanya itu yang aku ucapkan untuk memaknai keindahan itu, kagum pada-Nya, karena keindahan hanyalah sang maha, dialah Sang Pencipta Alam Semesta.
Malah aku berfikir tentang hakikat manusia yang sebenarnya diciptakan di muka bumi ini, dalam segi negatifnya telah merusak keindahan alam ini, satu alasan yang aku tahu sampai saat ini, manusia adalah makhluk yang tidak sempurna, karena itu dia menginginkan kesempurnaan, dalam hal ini egois dan fanatik menjadi candu ke-ego-an nya.
….warna lain disekitarku…
Aku tidak akan lari, hari ini aku menjadi terlahir kembali, kasarnya berkurangnya usia harus menjadi rambu-rambu kehidupan, kehidupan sementara, tanda, sebuah peringatan. Lingkungan yang ada disekitarku memiliki keanekaragaman, warna, dialah pelangi yang menjadi pengingat perbedaan, menjadi acuan untuk diriku, bahwa aku berbeda dalam hal tertentu, tapi aku butuh, karena aku makhluk social. Butuh kasih sayang satu sama lain. Ku harap….
…hasrat dan logika…
Saat ini hasrat aku berbicara, fanatic dan egois menuntut sesuatu yang tak mungkin, kebebasan memilih tapi terbatas, dialah logika dalam diriku, aku hanya bisa terdiam melihat hasrat tak terpenuhi, sekali lagi karena aku makhluk social. Aku harap akan berlalu, sejauh ini sudah terlalu lama aku ingin hempaskan kelaut kebebasan walaupun hanya sebuah harapan tapi itu adalah egoku saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar