Hawa
pagi ini sungguh menusuk, buatku makin betah di pembaringan tidurku. Semalam
aku telat tidur sehingga kedua mata ini sulit untuk dibuka, karena beberapa
hari ini aku sibuk dengan tugas-tugas dikantor. Jam setengah 6 pagi, tampak
jarum pendek sama panjangnya dengan jarum panjang, mungkin karena letak jarum
panjangnya simetris dengan jarum pendeknya. Aku pun lekas bangun dari tempat
tidurku, ku usapakan kedua tangan kewajahku, kemudia aku berbalik kearah cermin
dengan seksama kuperhatikan wajahku, aku pun berfikir aku cukup tampan juga
walaupun aku baru bangun tidur.
Setelah
aku merapikan tempat tidurku, aku menuju kamar mandi untuk cuci muka beserta
mengambil air wudhu untuk mendirikan sholat shubuh. Walaupun tak sempat tepat
waktu, tapi karena keadaan yang tak memungkinkan untuk hadir di masjid, walau
letak mesjid dekat dengan rumahku, sekitar 100 meter-an, dapat dijangkau hanya
dengan berjalan saja.
Usai
aku mendirikan sholat shubuh, terdengar berkumandang ayat-ayat dari arah
pengeras masjid. Aku pun berfikir, salah satu warga kampung di tempat tinggal
aku berada telah berpulang ke Rahmatullah, seraya pun aku mengucapkan dalam
hati “Innalillahi wa Inna Ilihi Rojiunn”.
Sekitar 10 menit ayat itu diperdengarkan, Imam mesjid pun mengumandangkan
“Innalillahi Wa Inna Ilihi Rojiunn, telah berpulang ke Rahmatullah, saudara
kita, orang tua, dan kerabat kita....”.
Hingga
pengumuman itu usai, aku berjalan menuju teras rumah, menghirup udara segar
dipagi hari. Disertai pemandangan hijaunya tanaman padi yang sudah
memperlihatkan buahnya, walaupun beberapa saja dalam satu petak sawah, tampak
dikejauhan beberapa petani telah mengamati kondisi padi mereka, mudah-mudahan
hama tahun ini tidak menyerang, berepa tahun terakhir di kampung kami ini hasil
panennya kurang baik, sehingga petani pun berupaya agar hasil panen tahun ini
berhasil.
Jam
7 sudah, ibu aku sedang sibuk menyiapkan sarapan untuk kami, tapi aku duduk
santai dulu depan teras rumah menikmati pagi ini, hawa dinginnya masih terasa.
Kubiarkan adik-adik ku berkemas dan sibuk dengan perlengkapan dan seragam
sekolahnya, karena sejak jam 6 pagi mereka sudah di siapkan oleh ibu aku. Di
samping aku, telah tersedia teh yang aku ambil dari dapur, teh hasil racikan
ibuku dengan beberapa biji kue sebagai pelengkap sarapan pagi ini.
Pagi
terasa singkat, aku masih betah menikmati minuman teh ku. Setelah setengah
jam-an aku duduk, alarm di handphone berbunyi. Kulihat kelayar handphone ku,
alarm itu merupakan alarm untuk
siap-siap ke kantor. Aku pun bergegas ke kamar aku, kemudian aku menuju ke
kamar mandi, beberapa menit kemudian aku berpakaian, tapi pakaian ini aku belum
setrika, kaena ke-enakan duduk di teras sehingga pakaian yang ingin aku kenakan
ke kantor akhirnya aku lupa setrika. Tapi tidak perlu khawatir, ada parfum
untuk mengharumkan pakaian yang aku kenakan, walaupun agak kusut yang penting
harum.
Jam
8 sudah, aku pun bergegas memanaskan mesin motor milikku, hingga beberapa
menit, aku pun meminta izin kepada ibuku, karena aku akan segera berangkat ke
kantor. Tak jauh dari rumahku, mereka (red: pengurus mesjid) sedang sibuk
membersihkan lingkungan mesjid, yah secara, hari ini ternyata hari jumat. Aku
tersadar jika pagi ini aku belum mendirikan sholat sunat Dhuha. Biasanya aku lakukan
sebelum berangkat ke kantor, tapi hari ini karena keasyikan menikmati sejuknya
hawa pagi hari ini. Jadinya lupa, hehe...
Nantilah,
syarat kan juga disunatkan. Tidak dikerjakan juga tidak apa-apa. Tapi sepanjang
perjalanan aku terus memikirkan hal itu, hingga aku sampai di kantor, aku pun inisiatif
singgah di Mesjid dekat dengan kantor ku berada. Kuperhatikan jam di handphone
milik ku, ternyata sisa 10 menit jam 7.30, artinya masih ada sisa waktu untuk
mendirikan sholat sunat Dhuha. Hingga doa pun selesai, aku pun segera keluar
untuk menuju kantor ku, sekitar 200 meter dari Masjid tempatku sholat.
Tak
beberapa lama, beberapa orang menuju arah mesjid. Aku perhatikan seragamnya,
mengenakan pakaian sekolah tapi dengan kepala yang berbeda, layaknya untuk
mendirikan sholat. Aku ingat, disekitar sini ada sekolah madrasah aliyah. Tapi
apa gerangan siswa itu berdatangan ke arah masjid? Aku tahu hari ini hari
jum’at, tapi biasanya aktivitas jam segini seharusnya belajar di kelas. Bukan
di luar lingkungan sekolah. Aku pun
mengurungkan pikiranku untuk terus menyelidiki maksud dari kedatangan mereka,
beberapa menit lagi aku terlambat masuk kantor. Aku pun memacu motor milikku
agar tepat waktu sampai di kantor.
Tapi
hari ini, banyak kejadian yang membuat kepikiran tentang masjid, tiap harinya
kita mengingatnya. Dialah sang Maha yang patut di sembah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar