Rabu, 25 Agustus 2010

Hanya Penjual Bubur, bukan Teroris

pagi hari yang cerah, matahari belum terlihat di ufuk timur, hawa embun pagi masih terasa dinginnya, Oby duduk depan teras rumahnya menunggu penjual bubur lewat, namanya Daeng, dia adalah langganan Oby membeli bubur.
Tak lama Oby duduk di terasnya, Daeng pun lewat, dengan segera Oby melompat menuju kedalam rumahnya untuk mengambil mangkok yang akan ditempati sebagai tempat bubur. Dengan gesit Oby pun berlari menuju Daeng tepat depan rumahnya dengan panggilan yang berulang kali kepada si penjual bubur.

Oby : “ Daeng…daeng…daeng…!!!”, teriak Oby yang sudah tersengal-sengal.
P. Bubur : “ Pelan2 mi ko, tidak habisji buburku, berapa?” Tanya Daeng ke Oby.
Oby : “ 2000 rupiah saja daeng, untuk sayaji sendiri, nih mangkok saya” desak Oby sambil menyerahkan mangkoknya ke Daeng.
P. Bubur : “ Tunggu yah…!”

Oby yang melihat Daeng lagi sibuk mengambilkan bubur untuk Oby serta santannya, bertanya ke Daeng.

Oby : “ Daeng… kalo masak ki bubur, pake kompor minyak ki atau kompor gas ?” selidik Oby.
P. Bubur : “ Yah jelas kompor minyaklah, kalo kompor gas mudah meledak, nanti saya di kirain teroris yang melakukan Bom Bunuh Diri” jawab Daeng dengan sedikit cengengesan.
Oby : “ Sembarangnya ini daeng, itu kan kalo kita tidak tahu pemakaiannya, Daeng tahu tidak cara pakainya? Selidik Oby yang makin penasaran.
P. Bubur : “ he..he..he…kalo itu Daeng tidak tahu”
Oby : “ Nanti Daeng cari tahu cara pakainya, kan tiap rumah dapat kebagian kompor gas kan, nah pergunakan dong Daeng.
P. Bubur : “ Ohh…iyo di’, Nih buburnya nak”. Daeng menyerahkan mangkok yang berisikan bubur ke Oby sambil tersenyum.
P. Bubur : “ Terima kasih, nak!!!”
Oby : “ d^o^b “ Balik tersenyum.

Kamis, 05 Agustus 2010

Rasismisasi-kontradiktif

Dia Kaya…wajar aja…mampu
Aku miskin…hmm lebih wajar…tidak mampu
Jika aku ingin kaya berarti syirik
Karena syirik tanda tak mampu

Dia terkenal…wajar aja…artis
Aku dikenal…hmm lebih wajar…miskin
Jika aku ingin terkenal berarti aku cemburu
Karena cemburu selalu ingin segalanya

Dia cerdas…wajar aja…rajin
Aku oon…hmm pantas…malas
Jika aku ingin cerdas berarti peningkatan
Karena peningkatan aku bisa kaya dan terkenal

Nb : I just want to say

Senin, 02 Agustus 2010

Antrian Panjang

Seorang pemuda berjalan menuju sebuah bank untuk pergi menabung, dan ini pertama kali dia ingin menabung uangnya di bank. Di tengah perjalanan dia melihat antrian yang panjang hingga di luar gedung di sebuah bank “abad”, kemudian pemuda itu singgah untuk mencari tahu. Sesampainya pemuda itu di tempat antrian terakhir, dia bertanya kepada seorang pak tua.
Pemuda : “Selamat sore pak !”, Tanya pemuda dengan sopan.
Pak Tua : “Selamat Sore, Kamu mau ngantri juga nak” balasnya.
Pemuda : “Ah…tidak Pak, hanya mau bertanya”
Pak Tua : “oh…Tanya apa nak?”
Pemuda : “ Kok antrian segini panjangnya, mang ada apa pak” selidik pemuda.
Pak Tua : “ Hmm…gini nak, menurut rumor cerita kalo kita nabung disini kita bisa dapat uang nyasar di rekening kita…begitu ceritanya” terang pak Tua
Pemuda : “Ah…itu kan rumor Pak, tdk bakalan ada yg begituan”
Pak Tua : “tapi anak saya dapat, jadi saya ikutan nabung juga disini…”
Pemuda : “serius pak!wah… kebetulan nih…saya mau nabung, nabung disini aja ah…kali aja dapat uang nyasar direkening saya…