Minggu, 15 April 2012

Tertawa Lebih Awal


Rona wajahmu layak memesona, hingga akalku tak kuat bandingkan
Lisan tutur serta gerikmu rasuk tanpa ada tendensi batinku yang kokoh
Hingga tak kunjung surut niatku ingin merabamu dan melentikkan jariku
Sekedar untuk menahan nafsu birahiku yang sangat
Cerita bidadari tak lebih dan hanya kiasan para pendongeng
Kini kau hadir di hadapanku, tapi sepatah kata tak bisa terucap
Angin apa yang membawamu dihadapanku
Biar badai sekalipun aku tak akan jauhimu
Dari ujung atas, dikau singkap anumu, dikau perlihatkan milikmu
Aku tak kuat lagi untuk menjamahmu
Wahai ...
Ha...haa...haaha...Ternyata dirimulah yang beruntung, dan aku pun tertawa diawal pagi ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar