Minggu, 07 Agustus 2011

Dalam Mihrab Cinta Ramadhan

Suara bedug mendentung, memecah segala arah dan bebas
Sambut sorak dan tawa, bocah penjajal barang bekas
Di ujung jalan dekat bongkahan sampah jadi penghias
Terkucur keringat peluh, terseka debu jalanan, nuansa picis
Akhirnya kemenangan ia raih kembali setelah seharian mengais
Sungguh karunia Ilahi tiada henti, di tengah kemarau nan panas
Menjadi pelipur, walau hasil yang dituai berujung tak puas
Menjadi penawar, walau lelah dan banyak tenaga yang terkuras
Karena cinta untuk hamba-Nya tak terbatas


Tidak ada komentar:

Posting Komentar