Kamis, 24 Maret 2011

H. Mohammad Hatta (Gandhi Of Java)

Dalam Buku ini, menurut salah satu Proklamator kita yang akrab dengan panggilan Bung Hatta, Ada dua pencapaian yang paling berarti sepanjang hidupnya. Pertama, saat ia menjadi salah satu proklamator Kemerdekaan Indonesia, 17 agustus 1945. Kedua, saat mewakili bangsa Indonesia menerima kedaulatan Indonesia di Belanda pada tanggal 27 Desember 1949.


Untuk Negeriku, Sebuah Otobiografi


Perjalanan panjang yang dialami Bung Hatta beserta teman-teman Perhimpunan Indonesia, telah menanamkan sebuah perjuangan yang tak boleh dilupakan oleh generasi penerus bangsa. Keinginannya untuk menjadikan bangsa Indonesia merdeka dan melepaskan diri dari segala penjajahan menjadi inti dalam pembahasan buku ini, perjuangan gigih yang menurut aku sangat istimewa dalam negeri ini.

Sebuah Buku, Untuk Negeriku, telah membuka pikiranku tentang kegigihan putera-puteri Indonesia dalam memperjuangkan sebuah nama “Kemerdekaan”. Alur ceritanya mebuatku seakan-akan ikut andil dalam perjuangan itu walau sebatas membaca buku ini disela waktu luangku.

Perjuangan yang tak pernah surut, dalam sebuah Kongres Bierville, untuk pertama kalinya nama Indonesia diperkenalkan, adalah bagian yang sangat aku kagumi dalam buku ini, bagaimana usaha seorang Arnold Monotutu melakukan propaganda untuk ikut serta dalam kongres ini meskipun akhirnya hanya Ketua Perhimpunan Indonesia sendiri yang harus mewakili kongres ini (Mohammad Hatta).

Sebuah buku perjalanan Sang Proklamator RI, dari Bukit Tinggi hingga Negeri Belanda, Perjuangan dan Pembuangannya sampai Menuju Kemerdekaan, semuanya terangkum dalam Buku ini, Untuk Negeriku ; Sebuah Otobiografi.


Bukit Tinggi-Rotteram lewat Betawi



Berjuang Dan Dibuang



Menuju Gerbang Kemerdekaan

1 komentar: