Kamis, 31 Maret 2011

Demi Beberapa Bulir Hasil Keringat Orang Tuaku

Hal inilah yang telah banyak menyita pikiranku, dari kemarin sore hingga keputusan ini aku ambil, keputusan yang menurut aku anggap sebuah langkah tepat, sebuah prioritas. Orang-orang banyak menyebutnya seperti itu.

Dan hari ini, ketika sinar matahari telah terbit dan menjadi pertanda bahwa keputusanku adalah sebuah kebenaran yang ditunjukkan oleh Tuhanku. Karena Semalam yang lalu, telah banyak konsep yang telah ku buat untuk mengatakan, untuk meyakinkan, untuk mengakhiri. Dan akhirnya kuputuskan untuk mendiskusikannya dengan beberapa temanku yang kuanggap tepat dan dipercaya.

Pagi itu, aku pun singgah di sebuah warung kopi. Tak jauh, malahan tepat karena letaknya cukup menenangkan diriku yang sedang kalut. Sekali lagi ini bukan masalah cinta, tapi lebih dari itu. Tapi aku tidak tahu apa nama diatas sebuah cinta. Tapi tidak penting untuk dibahas, pastinya anda-anda lebih tahu dari aku.

Saat aku menyandarkan tubuhku, cukup lelah aku bawa beban ini, tapi sebentar lagi akan kubagikan kepada temanku yang telah aku ajak. oK.. aku perkenalkan temanku

Yang pertama :
Namanya Clas Mild, aku kenal dari sejak lama dari teman-temanku dan pasti anda mengenalnya juga. Kepribadiannya bisa dikatakan menyenangkan, dahulunya hinga sekarang sifatnya tak berbeda, itu yang aku suka darinya. Dan hari ini aku mengajaknya dalam diskusi ini, yang kebetulan aku temui di sebuah Toko dekat warung Kopi.

Yang ke-dua :
Namanya Teh Susu, kalo teman yang satu ini sering jadi penyejuk dan kadang menjadi teman curhatku. Tentang kepribadian, menyenangkan dan selalu menghangatkan suasana. Mungkin anda juga tahu tentang dirinya.

.:.***.:.


Dan dimulailah diskusi itu, membahas masalah tentangku, dengan sedikit tertutup tanpa ada wartawan yang diundang dan narasumber. Ditengah-tengah pertentangan dan panjang itu, rasanya temanku si Clas Mild hanya ogah untuk mau tahu masalahku, malahan malah berbuat se-enaknya dalam forum itu. Padahal susah payah aku menjemputnya di toko itu.

Berbeda dengan temanku Si Teh Susu malah menghangatkan tubuhku, dengan menepuk dadaku dan punggungku agar aku bersabar dan lebi tenang dalam menghadapi masalah ini.

Dan hasil dari diskusi ini pun aku mengambilnya bukan melalui forum itu, tapi kukembalikan kepada akal-ku yang lebih mapan dan kupertanyakan kepada hati-ku sebagai penasehatnya.

.:.***.:.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar